Semakin tingginya frekuensi arus globalisasi di
era industrialisasi yang sudah mengglobal serta arus modernisasi dan
sekularisasi sangat berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas dengan
lain jenis (kumpul kebo), baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kondisi semacam ini juga
sangat mempengaruhi terhadap ideologi masyarakat, sehingga ada sebagian
mereka beranggapan, kalau tidak bergaul dengan selain jenis maka di
nilai ketinggalan zaman. Inilah salah satu dampak arus globalisasi. Oleh
karena itu, dalam kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih
berhati-hati dalam bertindak.
Kalau kita lacak secara
fenominal bahwa pergaulan di masa sekarang- di berbgai tempat-khususnya
di perkotaan- seakan-akan sudah menjadi bagian kultur yang di akui
keberadaannya dan tidak bisa di hindari lagi, bahkan di anggap hal yang
biasa-bisa oleh kalangan remaja.
Padahal kalau di lihat di
lapangan, pergaulan ini sangat meresahkan masyarakat, bahkan kalau
kalangan remaja terus di biasakan hal semacam ini tanpa ada kesadaran
dan pendidikan yang berorientasikan pada moral maka bagaimana dengan
bangsa yang akan datang.
Sangat tragis, ternyata
pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang
mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,
seperti, bercumbu rayu, berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan.
Oleh karena itu, tanpa ada sekat-sekat pembatasan antara wanita dan
laki-laki yang bukan muhrim maka dampak dan bahayanya seperti itu.
Kalau dalam ajaran islam,
pergaulan bebas itu tidak di perbolehkan, bahkan melihat wanita yang
bukan muhrim tanpa ada maksud-maksud yang di perbolehkan jug tidak
boleh. Semisal saling melihat dan lainnya. Karena hal itu merupakan awal
untuk melangkah pada garis selanjutnya seperti janjian dsb. Islam
membolehkan bergaul dengan wanita yang bukan muhrimnya apabila ada
alasan yang tepat menurut syariat, seperti ingin mengawini, karena
sebelumnya di anjurkan melihat si wanita itu, cocok tidaknya.
Di masa sekarang, di Barat,
hususnya di Eropa, pergaulan bebas sangatlah dominan bahkan homo dan
lesbian sudah menjadi bagian kultur mereka. Ini tidak asing lagi di mata
mereka, tapi ini sangat meresahkan masyarakat di sana sebab kasus
aborsi di sana makin hari makin meningkat. Ini adalah gambaran dari
pengaruh dan bahaya pergaulan bebas.
Secara mendasar ternyata
hal semacam ini karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa
ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka. Di sadari atau
tidak kita harus menjaga jarak dalam pergaulan terutama pergaulan dengan
lain jenis. Semoga Allah melindungi kita.








0 komentar:
Posting Komentar