Kamis, 21 April 2011

Pro Kontra Ujian Nasional





Ujian Nasional (UN) masih menuai pro kontra. Selasa (5/1) kemarin, sekitar seratusan pe-,lajar melakukan aksi, menyerukan penolakan penyelenggaraan UN.Para siswa itu membawa poster bernada penolakan. Mereka menilai, UN secara psikologis menyebabkan suasana belajar menjadi tidak nyaman karena hanya mengejar nilai akhir.
Nada yang lain disuarakan oleh Koalisi Pelajar Indonesia (KPI). Koalisi ini terdiri atas Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul -Ulama (IPPNU), dan gabungan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) sekolah dan madrasah. Mereka tetap mendukung dilaksanakannya UN tahun 2010.Ketua Umum IPNU, Ahmad Syauqi, mengatakan, mengingat persiapan UN 2010 sudah berjalan maka jalan tengahnya, UN 2010 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. "Kami mendesak agar UN ini tidak sebagai satu-satunya penentu kelulusan, tapi hanya sebagai instrumen mutu pendidikan dan standardisasi pendidikan di negeri ini," katanya dalam perbincangan dengan Republika di Jakarta, Selasa (5/1).
KPI, katanya, mendesak kepada pemerintah agar fokus pada peningkatan mutu pendidikan dengan melakukan perbaikan dan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik, infrastruktur, dan sistem evaluasi. Perbaikan dan peningkatan ini, disebutnya, demi kemajuan pendidikan nasional.Dia mengatakan, sebaiknya pemerintah memfokuskan pada upaya perbaikan sarana pendidikan dan peningkatan SDM tenaga pendidik. Selama gedung dan fasilitasnya belum mengalami perbaikan, menurut dia, tidak bisa diharapkan sebuah hasil evaluasi standar.
Dia punya alasan untuk itu. Kata Ahmad Syauqi, "Karena standar nasional pendidikan mensyaratkan adanya standar isi, proses, kualitas pendidik, sarana, pengelolaan, dan pembiayaan sebelum akhirnya berbicara standar penilaian (evaluasi)."Senada dengan Ahmad Syauqi, Ketua Umum PP IPPNU, Margareth, berkata, "UN tetap dilaksanakan, tapi kami sepakat kalau hal itu hanya sebagai bentuk evaluasi pembelajaran dan jangan dijadikan patokan kelulusan."Dia mengatakan, tahap akhir dari suatu proses, termasuk proses pendidikan harus ada evaluasi. IHal tersebut penting untuk mengetahui kualitas pendidikan," ujarnya.Kendati PP IPNU dan PP IPPNU mendukung tetap dilaksanakannya UN, kedua organisasi pelajar ini berharap kepada pemerintah agar membuka pintu dialog untuk menyamakan persepsi terhadap urgensi UN.rahmat sb. ed burhan

0 komentar:

Posting Komentar